Kamis, 13 Agustus 2009

Aku Betah Karena Islam Begitu Damai

Ia (Yani) masuk Islam ketika menikah dengan seorang tentara. Tidak serta merta hanya karena nikah, tetapi nyaman dan damainya hati setelah berislam membuatnya rela diusir orang tuanya dari rumah. Meski pada akhirnya ia bercerai. Inilah penuturannya:

Perjalanan menemukan damainya Islam kurasakan penuh perjuangan berat. Resiko diusir dari rumah dan tidak diakui sebagai anak, aku terima ketika awal-awal meyakini Islam sebagai agama baruku

Dulu, saat masih remaja, aku dikenal aktif dalam kegiatan gereja. Hampir semua kegiatan gereja kuikuti. Diantaranya paduan suara gereja dan guru sekolah minggu. Nah, karena aku sangat getol dalam aktifitas keagamaan inilah yang membuat keluargaku menaruh simpati terhadapku.

Tapi semua itu berubah 180 derajat ketika pada 1998, aku putuskan menikah dengan seorang tentara muslim. Tentu saja, keputusanku ini memantik amarah orang tuaku. Tapi sebelumnya, mereka sempat mengijinkan aku, menikah dengan calon suamiku, asal aku tetap berpegang pada agamaku. Bukan malah bertahan, aku terlanjur merasa nyaman deng berislam.

Aku masih ingat betapa kemarahan oprang tuaku meledak setelah mengetahui aku berikrar di Masjid Rahmad, Jalan Kembang Kuning,Surabaya pada 1998. Ujung-ujungnya, aku diusir dan tidak diakui sebagai anak lagi. Seketika itu aku langsung drop, kaget, dan biungung. Tapi, akhirnya aku pasrah menghadapinya. “Aku akan mempertahankan keyakinanku ini bersama suamiku.” Niatku dalam hati.
Rumah tanggaku berjalan normal di awal pernikahan. Meski sudah mengusirku dari rumah, ternyata orang tuaku masih saja tidak terima. Lebih-lebih ibuku. Tak jarang aku ditemuinya dan dipaksa agar kembali ke nasrani. Bahkan pernah juga aku ditawari akan dicukupi semua kebutuhan rumah tanggaku asal aku melepas keyakinanku. Memang, keluargaku tergolong berada. Sebenarnya, mereka malu dengan dengan lingkungan gereja karena ayahku adalah anggota majelis gereja. Sementara aku mislim. Makanya, mereka terus merayuku agar aku kembali. Itu berlanjut sampai sekarang.

Meski Cerai, Aku Tetap Muslimah
Kebahagiaan dalam berumah tangga seolah hanya kurasakan sekejap saja. Sejak anak pertama, perilaku suamiku berubah drastis. Kasr dan tidak membuatku bahagia. Aku tersiksa lahir dan bathin. Sebenarnya aku berharap bisa mendapat kenyamanan dan wawasan Islam darinya,tapi ternyata di malah membuatku semakin terpuruk dalam kepedihan. Lengkap sudah penderitaanku. Diusir oleh keluargaku, dan kini tersiksa karena perilaku suami.
Walaupun cobaan datang bertubi-tubi sejak aku mengikrarkan syahadat, aku tetap sabar. Keputusanku masuk Islam bukan semata-mata karena pernikahan. Aku memang benar-benar telah merasakan kedamaian yang tak terungkapkan. Jadi meskipun suamiku tidak bisa membimbingku dan bahkan malah membuatku tidak bahagia, aku tetap berusaha sendiri untuk mamahami Islam lebih dalam.
Nasi sudah jadi bubur.Genap 9 tahun, pernikahanku pun berakhir dengan perceraian. Hampir saja aku bunuh diri karema tak kuat dengan semua yang ku alami. Tapi perlahan aku mencoba bersabar dan yakin Allah pasti tahu yang terbaik buatku. Untuk memenuhi kebutuhan hiudp dengan kedua anakku serta harus menyekolahkan mereka, aku berjualan jajanan yang kutitipkan ke warung-warung. Alhamdulillah, aku berusaha mencukupkan meski sebenarnya kurang.
Untuk mencari ketenangan bathin, aku harus mencari dan mendalami Islam. Aku mengikuti berbagai kegiatan keislaman. Satu hal yang menjadi prinsipku sekarang adalah bagiku Islam merupakan agama yang istimewa dal Allah pasti memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya yang kesulitan. Dan itu sudah kurasakan kenuataannya. (dyan / Alfalah)

5 komentar:

Menara mengatakan...

semoga Allah membalaskan surga atas kesabarannya

Tuan Raja mengatakan...

Insya Allah semoga tetap dalam Islam

Rohman mengatakan...

Yaaaa Aku suka kedamain yang Islami

Ginanjar mengatakan...

Islam itu agama yang rahmana lil alamiin, cinta damai... penuh dengan toleransi.... & jangan bersedih, karena Allah selalu bersama kita..

Kongjaya mengatakan...

Ya seandainya dia tahu kita memberi semangat untuknya.....dan kita berharap dia tabah dalam Islamnya

mari tukar bener

Kong Jaya
YANG MAU TUKAR BENNERKU SILAHKAN AMBIL

Kumpul Blogger

Berita Bagus yang Sekarang ini

Cari Blog Ini

7321tamo,gnorbmej,awijajar,igalapul